Januari 2024

 


Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyatakan bahwa SMA/SMK di DIY sudah dapat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin pekan depan. Satu di antara sekolah yang sedang mempersiapkan untuk pembelajaran tatap muka adalah SMK 1 Muhammadiyah Bambanglipuro, Bantul. Kepala SMK 1 Muhammadiyah Bambanglipuro Bantul, Muhammad Ashadi, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan Disdikpora DIY dalam hal perizinan PTM, penerapan protokol kesehatan dan aturan lainnya. Kesiapan lain yang diperlukan untuk PTM adalah dengan melakukan vaksinasi ke 886 siswanya di mana saat ini capaiannya sudah di angka 90 persen. "Alhamdulillah, sudah 90 persen siswa tervaksin. Kami mengirimkan data itu untuk izin dilaksanakannya PTM. 
 
Ketika dari MCCC mengizinkan, dari Disdikpora mengizinkan, maka kami siap melaksanakan PTM," ujarnya. Adapun SMK 1 Muhammadiyah Bambanglipuro adalah sekolah kejuruan yang memerlukan pembelajaran praktik. Maka dari itu, sekolah tersebut sempat mencoba menerapkan blended learning. Dengan sistem tersebut, beberapa anak dapat melaksanakan kegiatan praktik kejuruan dan untuk pembelajaran teori tetap dilaksanakan dengan daring. "Untuk praktik tetap dibatasi dengan shift. Dan ketika PTM sudah diperbolehkan, tetap tidak semua akan masuk sekolah. 
 
Kami akan simulasikan dulu, prokes jalan atau tidaknya. Ketika memang siap, maka kita laporkan ke MCCC dan Disdikpora agar dapat melaksanakan secara full untuk tatap muka," terangnya. Salah satu persyaratan yang penting dalam PTM nanti adalah, surat pernyataan dari orang tua, apakah mengizinkan anaknya untuk masuk sekolah atau tetap memilih secara daring. "Kita edarkan surat pernyataan ke orang tua. Jika mengizinkan ya berarti anak itu kita ikutkan PTM. Ketika tidak diizinkan maka pembelajarannya full daring," ujarnya. Ia mengakui, dengan adanya pandemi ini dan cukup lama sekolah sempat tidak menggelar PTM, hal itu berdampak pada ketertinggalan pelajaran praktik untuk siswa-siswinya. Maka dari itu, untuk mengejar ketertinggalan tersebut, pihaknya akan melakukan penguatan keterampilan para siswanya.

 


Pasangan suami istri Drs H Sudadi MM dan Hj Hasti Susanti APTnh keduanya dipercaya menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyan (PCM) dan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kapanewon Bambanglipuro Bantul periode 2022-2027.

Selanjutnya masing- masing dikukuhkan oleh Ketua PDM Bantul H Arba Riksawan Qomaru SE dan Ketua PDA Bantul Hj Farida Ulfah Ma'rifah SH di halaman SD Muhammadiyah Jogodayoh Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, Minggu (17/9/2023).

Menurut Ketua PDM Bantul, di Bambanglipuro sejak dulu punya potensi yang luar biasa. Potensi itu akan sangat bagus ketika bisa membuat semacam senergi. Tidak semua orang mengharuskan orang lain seperti dirinya. Karena masing- masing punya potensi, sehingga yang penting dan bagus bisa mensinergikan potensi- potensi yang ada.

"Makanya mari kita wujudkan upaya sinergitas potensi itu di Bambanglipuro," papar Ketua PDM Bantul.

Sementara terkait Ranting yang unggul, menurutnya Ranting Muhammadiyah atau Aisyiyah yang unggul bukan karena besarnya amal usaha atau AUM- nya, tetapi bagaimana bisa mengerahkan jamaahnya, bisa memberdayakan jamaahnya. Karena jamaah itu menunggu pimpinan menggerakkan jamaahnya.

"Jangan sampai terjadi, ketika menyelenggarakan kegiatan yang anggarannya tak seberapa, tetapi mintanya bantuan dana sampai kemana- mana," paparnya

Sedangkan Ketua PCM Bambanglipuro, Drs H Sudadi ke depan mempunyai program yang diprioritaskan, yakni Revitalisasi Organisasi, Revitalisasi Amal Usaha Pendidikan dan Amal Usaha Kesehatan, serta Revitalisasi Pesantren Asy Syfa yang di Bambanglipuro.

Sementara dengan dipilihnya pasangan suami istri Sudadi dan Hasti Susanti menjadi ketua PCM dan PCA sehingga di Bantul ada dua pasangan suami istri yang dipilih sebagai ketua PCM dan PCA, yakni di PCM- PCA Bambanglipuro dan di PCM-PCA Sanden. (*)

 

 

 


Bantul (22/10) Alumni Bimbingan Haji Aiyiyah Bantul (ALBHA) Bantul selenggarakan open donasi renovasi pondok pesantren (Ponpes) Asy Syifa Bambanglipuro melalui pengajian rutin Ahad Legi, 22 Oktober 2023 bertempat di pondok pesantren Muhammadiyah Asy syifa Bambanglipuro Bantul.

 

Penggalangan dana renovasi pondok ini dilaksanakan atas kondisi yang memprihatinkan fisik bangunan yang sudah mulai rapuh dan cenderung kurang aman dan sehat bagi warga pondok pesantren. Hadir dalam kegiatan tersebut ketua PDM Kab Bantul Arba Riksawan Qomaru, dan Jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab Bantul, juga Pengurus ALBHA Kab Bantul dan jamaah ALBAH Se Kabupaten Bantul.

 

H.Abu Muhsin, S.Sos, ketua Albha Bantul mengatakan, pertemuan & pengajian Albha yang biasanya di selenggarakan di Masjid Agung Manunggal Bantul, diunduh di masjid At Tanwir Pondok Pesantren Muhammadiyah Asy syifa Bambanglipuro, sekaligus ditujukan untuk penggalangan donasi renovasi gedung Pondok Pesantren Asysyifa yang kondisinya perlu segera direnovasi."

 

Hal Senada disampaikan ketua PDM Kab Bantul Arba Riksawan Qomaru bahwa pondok pesantren asyifa yang telah lama berdiri  ini harus tetap kokoh berdiri untuk menjadi madrasah pembelajaran bagi warga pondok dalam menimbu ilmu.

 

Melalui gerakan filantropi yang digagas oleh pengurus ALBHA Kab Bantul ini diharapkan membangkitkan kembali spirit berbagi dan memberi sebagaimana dulu KH Ahmad Dahlan memukul kenthongan  mengumpulkan para saudagar di Kauman Yogyakarta, untuk berdonasi menggerakkan amal usaha Muhammadiyah.

 

Lebih lanjut Qomaru menyampaikan bahwa saat ini dana renovasi pondok baru terkumpul Rp. 100.214.011,- dan membutuhkan dana sekitar  1,2 Milyar, untuk itu panitia masih memberikan kesempatan beramal bagi jamaah, warga yang akan membantu berdonasi ke lazismu untuk renovasi pondok pesantren asy syifa bambanglipuro bantul DIY.

 

Sementara KH. Drs. Yusuf A Hasan, M.Ag dalam pesannya mengupas makna dan filosofi amalan haji. Termasuk di dalamnya ajakan untuk berinfak membangun Pondok Pesantren Asysyifa sebagai bagian dari amal Jariyah jamaah haji.

 

Artikel ini telah tayang di suaramuhammadiyah.id dengan judul: Albha Bantul Gerakkan Donasi Renovasi Ponpes Asy Syifa Bambanglipuro, https://www.suaramuhammadiyah.id/read/albha-bantul-gerakkan-donasi-renovasi-ponpes-asy-syifa-bambanglipuro

 


Pada Rabu, 25 Agustus 2021, program Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan seminar penguatan ISMUBA (Islam, Muhammadiyah, dan Bahasa Arab) di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro Bantul bagi pengajar ISMUBA.

Acara ini diselenggarakan atas kerja sama antara UAD dengan SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro (SMK Mbali). Kepala Sekolah, M. Ashadi, S.Ag., menyampaikan rasa terima kasihnya atas penyelenggaraan acara yang sangat bermanfaat ini meskipun di tengah wabah covid-19.

Seminar ini merupakan kegiatan tindak lanjut dari kegiatan penguatan Inovasi pembelajaran Ismuba pada rangkaian pengabdian masyarakat diselenggarakan secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Erik Tauvani Somae, M.H. (dosen AIK UAD) hadir sebagai pembicara dengan kata sambutan dari Dr. Mhd. Lailan Arqam selaku pimpinan di MPAI UAD.

Erik mengungkapkan bahwa meskipun dalam situasi wabah seperti saat ini, proses pembelajaran tetap berjalan secara online. Di saat bersamaan, nilai-nilai pendidikan agama yang termuat dalam ISMUBA juga diharapkan dapat terinternalisasi pada setiap peserta didik, khususnya di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro.

Dengan modal kreatifitas dari setiap guru dan perangkat aplikasi pembelajaran yang ada, penanaman nilai-nilai pelajaran ISMUBA dapat dilakukan. Dalam seminar ini juga dikenalkan aplikasi Nearpod dengan instruktur Ahmad Muslih Prasojo, mahasiswa MPAI UAD. Aplikasi ini berguna untuk mendukung proses pembelajaran secara lebih mudah dan sederhana.

Erik juga menekankan bahwa rumpun mata pelajaran ISMUBA merupakan ciri khas dan ruh dari lembaga pendidikan di lingkungan Muhammadiyah. “Ruh pendidikan Muhammadiyah itu adalah berkemajuan dengan kriteria anggun dalam moral, unggul dalam intelektual,” ungkap Erik.

Selain itu, Erik juga mengharapkan bahwa rumpun mata pelajaran ISMUBA dapat mengarahkan peserta didik di lingkungan sekolah Muhammadiyah untuk berilmu amaliah dan beramal ilmiah. Hal ini penting, khususnya pada saat wabah covid-19 ini memerlukan penanganan dengan wawasan interdisipliner keilmuan.

 


Santri pondok pesantren Asy-Syifa’ Muhammadiyah Bambanglipuro Bantul berjumlah 100 santri MTs dan MA. Aset Pondok Memiliki sebidang tanah seluas 8725 m2 merupakan tanah milik PCM Bambanglipuro. Bangunan diatas tanah tersebut berupa gedung berlantai dua, masjid, gedung MTs, gedung MA.

Seluas 1720 m2. Sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Ponpes Asy-Syifa’ harus mulai merintis kemandirian ekonomi dan pangan. “Salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi santri adalah teme tutur Amar, salah satu pengajar di Pondok Pesantren Asy-Syifa”.

Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memulai inisiasi industri tempe dengan teknologi tepat guna untuk alat bantu produksi industri tempe, yaitu Mesin Penggiling Kedelai Jenis Conveyor. Program ini diinisiasi oleh Rela Adi Himarosa, S.T., M.Eng. salah satu dosen Teknik Mesin UMY, bermitra dengan Ust. Seno selaku pimpinan pondok.

Harapan inovasi alat tepat guna ini akan memudahkan proses produksi tempe, selain dijual ke masyarakat, hasil tempe bisa dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi santri. Inovasi alat tepat guna ini mampu menggiling kedelai sehingga terbelah menjadi dua disertai dengan terkelupasnya kulit ari kacang kedelai. Mesin ini memodifiksi penggiling kedelai jenis screw menjadi model conveyor  dan memiliki kapasitas produksi 16 kg kedelai per jam.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget